Allah Dulu Baru Kamu
Allah Dulu Baru Kamu
Kita sering kurang percaya dengan Allah. Allah minta untuk mendahulukan diri-Nya tetapi kita justru mendahulukan nafsu kita.
Contohnya: Kita bangun 1 jam sebelum subuh, seharusnya kita dapat memanfaatkan untuk ibadah qiyamul lail. Tetapi tidak demikian, kita membuang-buang waktu dengan kegiatan remeh temeh yang tidak ada hubungannnya dengan ibadah.
Semoga Allah mudahkan kita semua agar dapat selalu mengutamakan diri-Nya. Allah dahulu baru kita.
----------------
Latar Belakang Tulisan:
Alasan penulisan diatas adalah berawal dari muhasabah dimudahkan Allah bangun sekitar 1 jam sebelum subuh. Dengan kemudahan itu, ternyata kita banyak membuang peluang emas ini dengan menunda-nunda qiyamul lail.
Itu salah satu contoh sederhana yang kita semua pernah mengalami hal serupa, yakni membuang-buang waktu untuk segera beramal. Kejadian-kejadian itu menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk melakukan perbaikan-perbaikan diri agar bisa senantiasa dekat dengan Allah.
Semoga Allah azza wa jalla memudahkan kita untuk selalu mengutamakan diri-Nya terlebih dahulu, baru memenuhi kebutuhan kita.
Kita sering kurang percaya dengan Allah. Allah minta untuk mendahulukan diri-Nya tetapi kita justru mendahulukan nafsu kita.
Contohnya: Kita bangun 1 jam sebelum subuh, seharusnya kita dapat memanfaatkan untuk ibadah qiyamul lail. Tetapi tidak demikian, kita membuang-buang waktu dengan kegiatan remeh temeh yang tidak ada hubungannnya dengan ibadah.
Semoga Allah mudahkan kita semua agar dapat selalu mengutamakan diri-Nya. Allah dahulu baru kita.
----------------
Latar Belakang Tulisan:
Alasan penulisan diatas adalah berawal dari muhasabah dimudahkan Allah bangun sekitar 1 jam sebelum subuh. Dengan kemudahan itu, ternyata kita banyak membuang peluang emas ini dengan menunda-nunda qiyamul lail.
Itu salah satu contoh sederhana yang kita semua pernah mengalami hal serupa, yakni membuang-buang waktu untuk segera beramal. Kejadian-kejadian itu menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk melakukan perbaikan-perbaikan diri agar bisa senantiasa dekat dengan Allah.
Semoga Allah azza wa jalla memudahkan kita untuk selalu mengutamakan diri-Nya terlebih dahulu, baru memenuhi kebutuhan kita.